“Man Qolla Shidquhu Qolla Shodiquhu”
مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ
Siapa sedikit kejujurannya, sedikit temannya. Memang demikian makna mudah dari mahfudzot di atas. Tidak ada lagi yang perlu dibahas. Karena memang barang siapa yang senang dengan kebohongan sangat jauh dari pergaulan manusia. Tapi kasus jaman sekarang sepertinya tidak sesuai lagi dengan pemaknaan yang mudah. Sekarang ini banyak orang yang korupsi ternyata berjamaah. Banyak berbohong tetapi juga banyak pendukung.
Untuk itulah aku menawarkan makna yang berbeda. Bila kita melihat arti kata shadaqo di Qur’an, artinya ternyata lebih dari hanya mengatakan sebuah fakta dengan sesuai atau jujur. Hal ini bisa kita lihat di surat Al-Ahzab ayat 23,
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَىٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
Di ayat di atas ada kata shodaquu, yang dalam kaidah bahasa Arab asal katanya sama dengan shidqu yakni shodaqo. Di tafsir Ibnu Katsir ketika membahas ayat ini Anas bin Malik mengatakan bahwa ayat ini berkenaan dengan seorang sahabat bernama Anas bin Nadr.
Anas bin Nadr ketika di perang Badar tidak datang. Oleh sebab itu dia merasa sangat menyesal sehingga ia berujar, “Perang pertama bersama utusan Allah dan aku tidak di sana. Bila Allah mengijinkan aku berperang dengan Rasulullah, Allah akan melihat apa saja yang bisa kulakukan!” Itu saja kalimat yang ia ucapkan.
Ketika perang Uhud pecah ia bergabung dengan pasukan Rasulullah saw. Dan ia berjuang bersama beliau hingga mendapatkan delapan puluh luka sabetan pedang dan tusukan tombak sampai akhirnya ia syahid. Salah seorang keluarganya hanya mengenali jasadnya dari jari-jemarinya saja.
Subhaanallah.
Di ayat yang lain Allah juga memberikan arti kata shodaqo dengan arti yang hampir sama.
Kurang lebih bila disimpulkan shodaqo pada surat (Al Ankabut: 2-3) adalah menepati janji atau samanya hati, perkataan dan perbuatan. Dan inilah definisi yang pas dengan mahfudzot di atas.
Dan di mahfudzot tersebut ada dua kata yang memiliki asal kata shodaqo yakni kata shidquhu dan shodiiquhu Artinya menjadi, “siapa yang sedikit dalam kesamaan antara hati, perkataan dan perbuatannya, sedikit pula orang di sekitarnya yang memiliki kesamaan hati, perkataan dan perbuatan”.
Dengan kata lain, orang-orang yang memiliki kesamaan hati, perkataan dan perbuatan akan senantiasa dikelilingi dan berkumpul dengan orang yang juga sama antara ungkapan hati, perkataan dan perbuatannya.
Dan begitu sebaliknya, bila seseorang tersebut sedikit kesamaan antara hati, perkataan dan perbuatan akan berada di lingkungan orang yang hati, perkataan dan perbuatannya sering berbeda atau munafik.
Sehingga bila seseorang yang memiliki banyak teman padahal ia adalah pribadi yang plin-plan bisa jadi temannya adalah orang yang serupa dengan dirinya. Dan sebaliknya, bisa jadi orang yang sedikit temannya karena orang yang sama antara hati, perkataan dan perbuatan itu tidak banyak jumlahnya.
Namun, meski tidak banyak teman, ia akan mendapatkan pembelaan yang utuh karena mereka memiliki kesamaan ungkapan dalam hati, perkataan, dan perbuatan. Ungkapan iman, ketauhidan kepada Allah dan meneladani Rasulullah saw.
والله أعلمُ بالـصـواب